Presiden Kirgistan, Sadyr Japarov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, dan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev baru-baru ini menandatangani perjanjian di kota Khujand untuk menentukan titik persimpangan batas negara ketiga negara dan Deklarasi Khujand tentang Persahabatan Abadi.
Tehran, Pars Today, Esmail Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada Jumat malam menggambarkan perjanjian ini sebagai langkah penting menuju saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan nasional masing-masing, membangun rasa saling percaya, dan mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas di Asia Tengah.
Mengacu pada posisi berprinsip Iran dalam mendukung upaya dan inisiatif negara-negara Asia Tengah untuk menyelesaikan sengketa perbatasan secara damai dan memperkuat integrasi intra-regional, Baghaei menyampaikan harapan bahwa perjanjian trilateral antara Uzbekistan, Tajikistan, dan Kirgistan akan memastikan perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan, membuka jalan bagi pemahaman dan kerja sama yang lebih besar di berbagai bidang, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara-negara di kawasan.
Hubungan Iran dengan negara-negara lain didasarkan pada kepentingan bersama
Hamidreza Haji Babaei, anggota Parlemen Iran yang telah melakukan perjalanan ke Tashkent, Uzbekistan sebagai kepala delegasi parlemen dalam sebuah pertemuan dengan Tanzile Narbayeva, Ketua Senat Republik Uzbekistan menyatakan bahwa dalam situasi saat ini terdapat minat yang besar untuk meningkatkan hubungan dan ikatan antara kedua negara,
"Fondasi negara Iran adalah multilateralisme dan hubungan dengan negara-negara tetangga," kata Haji Babaei.
Ia menjelaskan,"Hubungan Iran dengan negara-negara lain didasarkan pada kepentingan bersama dan saling menguntungkan. Kami tidak memiliki pandangan kolonial atau eksploitatif terhadap negara mana pun, dan kami tidak akan membiarkan negara mana pun memiliki pandangan ini terhadap kami."(PH)
342/
Your Comment